Selamat datang di dunia Bocah...
RSS

Jumat, 08 April 2011

Dari konflik batin sampai ke Eropa (part 1)

Halo...hei...haiii...long time no talk!
kenapa?. ada apa?. ceritanya gimana?. trus apa?. ya aku sedang bingung. Bukan bingung sebenarnya, aku cuma merasa sedang terjadi konflik batin di dalam kepala dan kecamuk rasa dilubuk hati.

jadi begini ceritanya...
Aku, mahasiswa DKV Paramadina tahun 3. Ini waktunya untuk praktik kerja profesi (KP). Hingga kini aku masih belum laku T_T. Rata-rata dari mereka meminta jam kerja full time. "Lah wong saya masih ada kuliah, jadwalnya cukup padet. jadi pinter-pinter aja nyuri waktu". nyuri waktu caranya gimana?. aku rasa aku sudah cukup pintar membagi waktuku selama 6 semester ini. Bicara soal waktu, berminggu-minggu ini aku menyimpan sedikit dendam atas praduga "tak terima dibilang tak pintar membagi waktu". Ya...biasalah...awal mulanya perkara KMDGI. Aku ini bukan bocah bajingan yang mau menceritakan kronologi dari awal dan detil-detil konflik ini seperti apa. Tapi aku bocah jalang yang berani mengutarakan isi hatiku dengan bahasa "nakal" yang kadang tak mudah dimengerti oleh bocah goblok.

"Rumah adalah tempat keluarga berkumpul dmn terjadi interaksi hangat dan pertukaran pendapat. setiap anggota keluarga pun berhak mengeluarkan pendapat. Jika ada anggota keluarga yg melakukan kesalahan, selayaknya anggota keluarga yg lain menasihati dan memeberi dukungan. Bedakan dengan pengadilan. Pengadilan adalah tempat dimana perkara diadili. Saya yakin anda tak akan pernah mau berada dipengadilan kecuali anda menjadi orang yang "mengadili" bukan "diadili". lalu, apakah kini saya sedang berada di rumah dan dikelilingi sanak keluarga? ataukah saya sedang berada di pengadilan yang dipenuhi hakim, jaksa dan penuntut?"

"Anda berada di rumah atau di pengadilan" itulah sepenggal tulisan yang sempat aku tulis di Facebook untuk mencurahkan isi hati yang rasanya mau meledak ini. Perlukah kutegaskan lagi? "hati-hati aku pendendam!"

6 Semester kuliah di Paramadina buktinya aku masih tetap bertahan disini dengan Indeks Prestasi normal dan cukup membuat ayah dan mama senang. Akupun bukan mahasiswi pintar yang rajin memeluk buku, rajin diskusi topik kuliah, rajin lembur di kampus untuk selesaikan tugas. Yang aku tau aku hanya mahasiswi bermodal nekat yang dibumbui dengan rasa tanggung jawab (untuk ayah & mama sebagai anak pertamanya, untuk adiku sebagai figur kakak yang patut di contoh, untuk pacarku sebagai pemanis hati yang tidak seenak jidat, dan untuk aku sendiri sebagai sosok manusia yang tau apa makna dari tanggung jawab), dan terakhir bumbu pedas yang paling ku utamakan diatas segalanya apalagi kalau bukan Disiplin.

Jadi ingat cerita semester lalu. Absenku merah semua, izinnya sudah terpakai semua, aku sering bolos, aku jarang di kelas. Bagaimana tidak?. dalam satu semester aku berhasil memanage 4 event secara berturut-turut. dari mulai Makrab, Science Film Festival, ACAPELA dan terkahir Seminar nasional. Aku ini mahasiswa atau event organizer?. yaa...itulah aku di semester 5 yang lalu. dengan keadaan seperti itu aku masih tetap bisa membuktikan bahwa aku bisa bagi waktu. buktinya tiga koma tujuh sekian masih bisa aku raih. lalu menurutmu aku kurang pintar membagi waktu seperti apa?. 1 hari 24 jam, 1 minggu 168 jam...aku sudah maksimalkan itu semua untuk urusan hidup yang harus aku atur sendiri. masih kurang pintar?. ya sudahlah coba kau atur hidupku jika kau pikir kau lebih pintar dariku!. Kira-kira begitulah kecamuk batin karena tak terima dibilang tak pintar bagi waktu!.

Ini belum sampai di Eropa. Aku pergi dulu malam ini kesana, besok kuteruskan konflik batin ini agar cepat sampai di Eropa :)

0 komentar:

Posting Komentar

click this!