Selamat datang di dunia Bocah...
RSS

Selasa, 31 Agustus 2010

Kucing sepupu gue!


Ini kucing namanya Brownies, sodaranya si Blackies kucing sepupu gue yang mati ketabrak. Si Brownies sama si Blackies keturunan campuran Anggora sama kucing garong.
Read More ..

Selasa, 17 Agustus 2010

Mau kasih kado apa untuk Indonesia?

Seorang Atlet menghampiri Indonesia, membawa sebuah bingkisan dan ia berkata "Indonesia, ini kubawakan kado untukmu. semoga kau suka. Selamat ulang tahun kecup manis si atlet". Ketika Indonesia membuka bingkisan itu ternyata isinya medali emas.

Seorang Sarjana Hukum datang ke hadapan Indonesia dengan membawa sebuah map dan pulpen, ia berkata "Indonesia, aku baru lulus. aku tak punya cukup uang untuk berikan kau kado. aku hanya berikan ini (menyerahkan map dan pulpen)!". Ketika Indonesia membuka map ternyata isinya berupa pernyataan bahwa batik, reog, lagu rasa sayange, ukiran Jepara, tari2an daerah dan kekayaan budaya lainnya yang ada di Indonesia adalah milik Indonesia. "Sekarang kau tanda tangani, ini kadoku untukmu!"

Seorang Arsitek datang menghampiri Indonesia, ia membawa sebuah kado. 'Indonesia, ini untukmu!". ketika Indonesia membuka kado tersebut ternyata isinya sebuah gunting. Si Arsitek berkata "Diluar telah kubangun pemukiman kecil untuk warga miskin. sekarang kau tinggal gunting pitanya dan resmikan!"

Seorang bapak tukang gorengan menghampiri Indonesia. Ia datang sambil memikul dagangannya tanpa membawa kado untuk Indonesia. Ia hanya berkata "Indonesia, aku tak bisa berikan kau kado. aku hanya ingin berjanji. aku akan sekolahkan anakku sampai ia bisa berikan kado untukmu".

Anies Baswedan datang dengan senyuman lalu berkata pada Indonesia "Kubuatkan Indonesia Mengajar untukkmu. kelak suatu hari nanti akan banyak anak bangsa yang mendatangimu dan memberikan kado untumu". Indonesia hanya tersenyum

Aku datang pada Indonesia setelah kedatangan Anies Baswedan. Aku hanya membawa sebuah diary. "Ini kadoku untukmu!. ku harap kau suka". Indonesia membaca diaryku isinya : "Aku janji padamu akan lulus 2012 nanti, setelah itu aku akan bekerja cari modal yang cukup lalu akan kubangun sebuah lapangan pekerjaan agar aku bisa mencarikan orang-orang yang akan memberikanmu kado suatu hari nanti". Indonesia menjawab 'Kutunggu kado-kadomu itu".

Lalu seorang anak gelandangan datang menghampiri Indonesia. Matanya jernih, wajahnya polos dan lugu. Ia berkata "Indonesia, aku tak bisa berikan kau apa2. Aku ingin kau mentraktirku. Aku ingin ditraktir sekolah gratis agar suatu saat aku bisa berikan kado untumu". Indonesia tertegun dan hanya memandangi wajah anak itu.

Lalu, kamu mau kasih kado apa untuk Indonesia? Read More ..

Selamat ulang tahun Indonesiaku


"Tujuh belas Agustus tahun empat lima...itulah hari kemerdekaan kita...
hari merdeka nusa dan bangsa hari lahirnya bangsa Indonesia...meeerrrdeeekaaaa..."


Sekitar sepuluh atau sebelas tahun yang lalu, ketika aku masih hidup di tengah perkebunan yang jauh dari keramaian. Jangankan internet, Handphone pun masih jadi barang yang sangat langka. Yang aku tahu hanya pesawat radio milik ayahku, telpon kantor dan mesin fax diruangan kerja ayahku. Ketika itu, ketika malam kemerdekaan seperti saat ini, beramai-ramai anak karyawan dari yang bocah sampai yang hampir dewasa, dari yang fisiknya sehat sampai yang sakit jantung, dari yang baik sampai yang nakal ramai-ramai berkeliling afdeling untuk sekedar menyanyikan lagu hari merdeka dengan diiringi dentingan piring, gelas, rantang, garpu, sendok dan bambu.

Siti, Yani si kembar Tini dan Lia adalah nama-nama yang masih kuingat sampai kini. Teman kecil yang sekarang entah berada dimana, entah ingat cerita kecil kami atau tidak. Malam itu mereka menjemputku ke rumah. Kubawa sebuah rantang ceper dan garpu milik mamaku untuk ku bunyikan "Teng...teng...teng...". Akupun ikut rombongan bocah berkeliling afdeling sambi bernyanyil riang gembira. Kala itu aku tak tahu yang aku lakukan untuk apa dan apa untungnya untukku dan bangsaku?. Kini aku perpikir bahwa dulu aku hanya ikut memeriahkan kemerdekaan negeri tercintaku tanpa tahu maknanya apa.

Tahun ke tahun aku mulai dewasa. Terbesit dalam benaku untuk tunjukan cintaku pada negeri ini. "Mama...aku ingin jadi Paskibraka" ucapku pada mama. "Untuk apa jadi paskibraka?" tanya mamaku sambil tersenyum. "jadi Paskibraka sekali seumur hidup, bisa berbaris diantara putra-putri terbaik pilihan bangsa itu sebuah kebanggaan. dengan begitu aku bisa tunjukkan perasaan banggaku atas merah putih bangsaku". Jawabku menggebu-gebu, mama hanya tersenyum.

"Paskibraka" kumasukan dalam list cita-citaku di tahun 2006. Sampai akhirnya aku bersama dengan Desi Nuraeni, Furi Septi Pirjian, Encep Cahya, Zezha Caesar Wage, Yusuf Maulana diberikan kesempatan untuk ikut seleksi tingkat Kota di Sukabumi. Sayang mungkin Tuhan lebih suka aku berambut panjang, aku pun gagal. Kulihat teman karibku Desi berdiri gagah diantara 32 putra-putri terbaik, aku tersenyum setidaknya satu diantara kami telah berhasil ada disana.

17 Agustus 2006 kusaksikan teman karibku Desi berseragam putih gagah berdiri diantara pasukan pengibar bendera. Bangganya aku melihat teman karibku berdiri diantara mereka!. Aku dan teman-temen seperjuanganku menyaksikan ketika bendera merah putih terbentang dan terdengar suara lirih dalam hati kecil "coba aku diantara mereka, pasti rasanya sangat bangga".

Setahun kemudian, 17 Agustus 2007 perasaan bangga diantara kekecawaan semakin tinggi. Bangganya aku ketika melihat Rizkia Ananda Winda tersenyum menjajaki anak tangga satu persatu untuk menerima sang saka ditangannya. Lagi-lagi aku dan teman seperjuanganku menyaksikan sang saka merah putih terbentang. "Kami boleh gagal, yang penting adik-adik kami bisa berhasil"

17 Agustus 2008 kusaksikan Febby Rizky, Adam Mandela & Fujianti mengiringi sang saka merah putih. Lagi-lagi aku dan teman seperjuanganku tersenyum bangga menyaksikan ketika sang saka merah putih terbentang. "Setidaknya diantara mereka ada penerus kami"

Semakin lama semakin aku berpikir, bentuk cintaku untuk negeriku ini seperti apa?. apa harus sampai tua kusaksikan merah putih terbentang?. atau harus kucium tanah untuk tunjukkan betapa aku cinta negeriku?.

17 Agustus 2009 aku tak lagi menyaksikan sang saka merah putih terbentang. Mengapa?. tak selamanya aku berpikir dengan pola pikir lama jawabnya!.



Negeriku semakin tua semakin bobrok penghuninya. katanya yang dibilang persatuan buktinya ada kesenjangan sosial. katanya yang dibilang negara berkembang nyatanya yang miskin semakin miskin yang kaya semakin kaya. katanya pejabat nyatanya koruptor. katanya krisis ekonomi nyatanya mau redenominasi rupiah yang berkiblat ke Amerika. Katanya orang Indonesia nyatanya masih berkiblat kebudaya barat. katanya...katanya...katanya..."BENAHI DULU DIRIMU MASING-MASING!!!".

Dinegeri ini terlalu banyak manusia pemikir yang licik yang mengatas namakan kemajuan negara untuk menyembunyikan diri. Di negeri ini juga terlalu banyak manusia tak berotak yang taunya bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Lalu mau jadi apa bangsa ini?. Ayolah...besok 65 tahun "katanya" kita merdeka, tapi nyatanya banyak yang belum merdeka pikirannya. Ada yang merasa dirinya berkuasa seperti penjajah, ada yang merasa dirinya terjajah seperti nenek moyang kita!.

"Merdekakan dirimu sendiri baru merdekakan bangsamu!
cari cara untuk benahi diri sendiri barulah benahi bangsamu!
buatlah orang-orang disekitarmu bangga atas dirimu, barulah buat bangsamu bangga atas dirimu lsetelah itu buatlah bangsamu dibanggakan bangsa lain karena dirimu!
jangan sok peduli pada bangsamu ketika kamu tak peduli dengan dirimu!
peduli dengan dirimu bukan berarti tak peduli bangsamu!"


Jika yang lain mengucapkan "Dirgahayu Indonesia yang ke 65" aku mengucapkan "Selamat Ulang Tahun Indonesia yang ke 65". Mengapa?. Semakin tua, Indonesia semakin butuh kado untuk dirinya. Kado untuk buat Indonesia jadi harum namanya dimata dunia. Dan aku akan berikan kado untuk Indonesia dengan caraku sendiri... Read More ..

click this!